Mengenali Soal Kepribadian Ambivert Sebuah Kepribadian Yang Berada Di Tengah

Berbicara soal kepribadian atau MBTI seseorang memang tidak ada habisnya, selalu ada saja yang bisa kita ulik disana. Dan setelah keluarnya tes MBTI yang sangat terkenal dan mendunia, dengan hasil ada total 16 kepribadian. Ini banyak digunakan orang sebagai identitas mereka, walaupun tidak bisa dikatakan sangat akurat atau seratus persen benar, tapi ini mewakili sekali suatu kepribadian seseorang. Dan mulai adanya tes MBTI ini terbukti orang-orang semakin mudah dalam bersosialisasi.

Mengenali Soal Kepribadian Ambivert Sebuah Kepribadian Yang Berada Di Tengah

Dan kadang masih ada problematika pada seseorang yang terjebak dengan pertanyaan apakah dia ekstrovert atau introvert. Karena rasanya definisi keduanya ada pada dirinya. Dia ramah dan memiliki semangat dan ingin menjadi motivasi bagi orang lain, tapi di sisi lain juga ada sisi introvert di dalam dirinya, yang menggambarkan dia menikmati beberapa kegiatan sendiri, dan dia bisa me recharge tenaganya mood nya, baik sendiri, dengan melakukan kegiatan yang dia suka sendiri. Atau, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang terkasih. Jadi dia bisa menjadi antara keduanya. Sehingga kadang rasanya bingung mau mendefinisikan dia berkepribadian seperti apa.
Dan tersnyata dari bidang psycology mengeluarkan teori baru, bahwa tidak hanya ada kepribadian introvert maupun ekstrovert, tapi ada juga ambivert, yang dimana dia berada di tengah-tengah. Dia memiliki kepribadian layaknya ekstrovert, yang sangat semangat ramah dan memiliki aura positif tapi juga memiliki sisi autis atau introvert. Sehingga orang ambivert, bisa dengan mudah masuk pada berbagai kelompok pertemanan. Baik kelompok ekstrovert dan introvert. Dan orang yang memiliki karakter ambivert cenderung cerdas. Ramah tapi pemikir.
Sehingga tipe ambivert ini sangat cocok dijadikan sebagai seorang pemimpin. Karena memiliki semangat yang tinggi, optimis yang tinggi, tapi memiliki juga sisi introvert dimana memikirkan setiap detail dari visi misi pekerjaan. Sehingga cocok sekali seorang ambivert menempati posisi sebagai pemimpin, atau sebuah kepala dari sebuah organisasi. Tapi bukan berarti Introvert atau Ekstrovert tidak cerdas ya. Mereke cerdas dengan cara mereka sendiri.