Sebagai anak bontot, atau anak yang paling kecil di rumah, memang rasanya menyenangkan. Rasanya kita memiliki beberapa privilege sebagai seorang anak bungsu. Karena kita pasti akan lebih dimanjakan daripada yang lain. Walaupun begitu, tetap, menjadi anak bungsu itu, tidak selamanya menyenangkan. Tidak selamanya menjadi anak bungsu itu adalah sebuah kelebihan dan kenikmatan. Karena ada juga duka yang dirasakan sebagai anak paling bungsu. Dan saya yakin untuk setiap anak di rumah, baik dia anak tertua, dia anak tengah atau bungsu memiliki job desk dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Hal Yang Spesial Dari Hubungan Kakak Adik Yang Sering Kita Lupakan
Mereka memiliki tanggungan yang berbeda-beda juga di setiap saat. Mereka tidak bisa dipaksa untuk bisa merasakan bagaimana penderitaan atau kesusahan menjadi seorang kakak, anak tengah atau anak bungsu. Karena mereka sudah memiliki porsi masing-masing. Itu juga diimbangi dengan kesenangan yang mereka dapatkan. Karena tidak mungkin seseorang hanya mendapatkan luka saja, hanya mendapatkan penderitaan saja. Pasti juga ada yang baik-baiknya. Misalnya ada rasa bahagia saat si adik perhatian pada si kakak, atau sebaliknya. Mereka memiliki cara mereka sendiri dalam berkomunikasi.
Setiap kakak beradik, mereka memiliki cara sendiri dalam mengekspresikan rasa sayang mereka. Mereka memiliki caranya sendiri dalam mengungkapkan rasa sayang mereka pada kakaknya. Entah dengan cara memberikan perhatian atau memberikan barang. Dan itu ada masanya. Walaupun kadang memang sebagai kakak akan ada perasaan harus menjaga sikap, menjaga wibawa, dan sebagai adik, ada sikap manja nya. Ada sikap keras kepala. Tapi itu yang menyenangkan. Itu yang sangat seru.
Jadi mau bagaimanapun kita kesel atau marah dengan anggota keluarga kita. Percaya, tetap akan ada perasaan kasih di antara itu semua. Tetap ada perasaan sayang. Karena itu tidak bisa dibohongi. Dan itu adalah yang paling penting yang harus terus kita ingat. Dalam keadaan apapun. Dalam hal apapun. Kita harus ingat bahwa semarah-marahnya saudara, sekesal-kesalnya saudara, di hati kecilnya mereka akan tetap saling mengasihi, dan saling mengkhawatirkan satu sama lain.