Hukuman Untuk Para Koruptor Sepertinya Perlu Ada Perubahan Agar Menurunkan Tingkat Korupsi 

Memang berbicara soal hukum memang tidak ada habisnya. Baik di Indonesia maupun di dunia. Tidak ada negara yang benar-benar memiliki hukum yang bagus. Karena pasti ada saja celah di sana, yang dimana membuat hukum menjadi berat sebelah. Yang membuat hukum terlihat tidak adil. Hukum dibuat untuk mengadili, untuk bisa bersifat adil. Tapi ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Yang terjadi seringnya hukum malah membuat sebuah kejahatan menjadi sebuah permainan. Secara tidak langsung rasanya seperti itu. Sehingga kita sebagai netizen akan bertaruh siapa yang salah. 

Hukuman Untuk Para Koruptor Sepertinya Perlu Ada Perubahan Agar Menurunkan Tingkat Korupsi 

Kalau biasanya dalam hukum orang yang melapor adalah seorang korban, berarti menjadi seorang pelapor. Dan orang yang dilaporkan akan menjadi seorang terdakwa atau tersangka. Seharusnya begitu. Tapi di Indonesia sedikit berbeda. Kadang seorang yang melaporkan bisa berbalik menjadi terdakwa. Dan itulah uniknya. Dan ini beberapa kali terjadi. Sehingga masyarakat mulai merasa tidak percaya pada hukum Indonesia. Yang dulu mengandalkan sekali hukum Indonesia. Sekarang sudah tidak lagi, karena itu. Power kekuasaan dan uang sangat berpengaruh. 

Apalagi untuk kasus-kasus korupsi. Kadang kita berpikir bahwa saat sudah masuk di persidangan, harusnya masalahnya selesai disana. Tapi ternyata tidak. Itu tetap berjalan sampai di dalam. Tetap terjadi ketidakadilan di dalam persidangan dan sampai di dalam tahanan. Seperti hukuman yang diberikan tidak relevan dengan apa yang sudah dilakukan oleh si terdakwa. Terlalu ringan. Orang yang hanya mencuri sendal mendapatkan hukuman lebih berat daripada orang yang mencuri uang rakyat sampai dengan triliun. 

Dari situ kita bisa lihat betapa besarnya dampak dan kekuatan dari uang dan kekuasaan. Itu bisa mengendalikan apa saja. Sehingga dibutuhkan ketegasan dalam hukum yang mengatur soal korupsi, koruptor. Itu harus di pertegas dan perjelas. Sehingga tidak ada celah untuk dimanfaatkan si terdakwa untuk mendapatkan keringanan. Dan bisa menurunkan tingkat korupsi di Indonesia. Jika hukum jelas dan tegas. Dan benar-benar diberlakukan. Maka orang-orang yang awalnya berpikir ingin korup akan berpikir berkali-kali. 

Biarkan Yang Muda Belajar Dari Kesalahan-Kesalahan Mereka

Terdapat sebagian perbandingan orang berumur serta anak. Yang dapat kita amati dengan cara saksama. Meski orang berkata buah hendak jatuh tidak jauh dari pohonya, tetapi bukan berarti terdapat anak yang terlahir hendak mempunyai watak serupa benar dengan orang tuanya. Terdapat apalagi anak yang lahir mempunyai watak yang bertolak balik dengan lagak orang berumur. Terdapat yang orang berumur yang amat bagus, apalagi jadi ilustrasi serta role bentuk di warga tetapi mempunyai anak yang tidak pasti. Yang susah diatur, serta senantiasa membuat permasalahan di manapun ia terletak. Alhasil kadangkala para orang berumur mempunyai titik berat dimana, hendak terdapat banyak orang berkata, dapat mengatur orang, dapat membagikan nasehat pada orang lain. Tetapi buat permasalahan sendiri tidak dapat di handle.

Bagikan Peluang Pada Yang Belia Berlatih Dari Kesalahannya

Sebab kita pula tidak dapat mengutip kesimpulan kalau orang yang bertugas suatu ataupun pakar di bidangnya tidak dapat melaksanakan kesalahannya. Sebab seluruh orang pula tentu hendak melaksanakan kekeliruan. Sekecil apa juga. Orang yang telah pakar sekalipun di bidangnya, ia senantiasa saja sedang rawan melaksanakan kekeliruan. Terlebih orang yang terkini saja nyemplung ke dalam sesuatu aspek yang terkini menurutnya. Tentu ia hendak kerap melaksanakan kekeliruan.

Bagus itu kekeliruan kecil ataupun besar. Serta kita wajib memaklumi itu, sebab mereka juga sedang cara berlatih. Serta kita juga seluruh tentu hadapi itu di era dini berlatih. Jadi janganlah kita sangat keras pada orang yang terkini di bidangnya. Bagikan ia berlatih serta aktif cocok masanya. Perkenankan ia menikmati momennya serta berlatih dari tiap kekeliruan yang ia jalani.

Terus menjadi banyak kekeliruan yang ia jalani hingga hendak terus menjadi banyak yang ia hendak pelajari serta itu hendak jadi momen terbaik serta metode terbaik buat ia dapat berlatih jadi individu lebih bagus serta berusia. Serta itu telah teruji. Jadi kita selaku yang lebih profesional yang telah lebih berusia, yang dapat kita jalani merupakan. Menegaskan mereka, arahkan mereka alhasil mereka dapat jadi seorang yang lebih mandiri, inovatif serta dapat haram berserah. Dapat mempunyai psikologis yang kokoh alhasil mereka dapat jadi individu yang lebih bagus lagi.

Tingkat Stres Dan Ketahanan Mental Setiap Orang Pada Dasarnya Berbeda-Beda

Kita tidak bisa men judge seseorang dengan masalah yang rasanya bagi kita itu biasa. Dan orang lain merasa itu adalah masalah yang sangat besar. Sehingga mereka bisa sampai dalam keadaan stres dan depresi karena hal tersebut. Tapi bagi kita, kita melihat masalah tersebut adalah masalah yang biasa. Yang harusnya itu tidak perlu ditanggapi secara serius. Sehingga membuat sampai stres apalagi sampai depresi. Harusnya tidak. Tapi kita tidak bisa melakukan hal tersebut. Karena kembali lagi. Pada dasarnya setiap orang memiliki tingkat ketahanan mental yang berbeda. Sehingga mempengaruhi pada tingkat stres setiap orang. 

Tingkat Stres Dan Ketahanan Mental Setiap Orang Pada Dasarnya Berbeda-Beda

Mungkin bagi beberapa orang itu terlihat simple, dan mudah. Seperti itu adalah masalah sehari-hari mereka. Sehingga bagi mereka itu bahkan sudah tidak menjadi masalah lagi. Karena sudan menjadi makanan mereka setiap hari. Tapi bagi beberapa orang, yang baru terjun di hal tersebut. Dan dihadapkan dengan beberapa situasi sulit seperti itu. Itu menjadi pengalaman pertama mereka. Itu bisa membuat mereka sangat tertekan dan bisa membuat mereka stres dan depresi. Dan itu wajar. Karena mereka tidak terbiasa akan menghadapi masalah-masalah seperti itu. 

Tapi bagi orang yang sudah sering dihadapkan dengan masalah seperti itu, ya mereka pasti akan lebih merasa biasa, bahkan mereka sudah merasa hambar dengan itu. Karena tingkat ketahanan mental mereka sudah cukup tinggi. Sudah di asa karena mereka sudah memiliki jam terbang yang tinggi. Tapi bagi orang yang baru menghadapi situasi yang seperti itu, itu tidak akan menjadi hal yang mudah bagi mereka. Dan itulah yang harus kita ingat dan kita ketahui. Bahwa tingkat ketahanan mental setiap orang berbeda. 

Jadi bagi kalian yang sudah cukup terasa mentalnya. Janganlah menjadi seseorang yang mudah menjudge atau merendahkan orang yang memiliki tingkat ketahanan mental yang masih rendah. Itu akan membuat mereka lebih tertekan. Jangan sombong dengan memiliki banyak pengalaman. Harusnya kalian yang sudah memiliki banyak pengalaman soal itu, bisa membimbing orang-orang yang baru ini. Sehingga bisa menjadi lebih kuat dan tahan banting.

Tidak Selamanya Pria Mendominasi Dalam Sebuah Hubungan

Hubungan selalu ada kata “pria” dan “wanita”. Wanita sering disebut sebagai pasangan, manakala pria sering dianggap sebagai penguasa. Padahal, tidak selamanya hal itu berlaku. Mungkin kalau dulu masih sangat kaku, dan masih sangat keras akan pandangan pria dan wanita. Sehingga kita masih cukup melekat dengan pernyataan dimana pria yang harus mendominasi hubungan. Karena pria lah yang akan menjadi kepala keluarga nantinya.

Setiap Hubungan Pasti Ada Salah Satu Yang Mendominasi

Dalam sebuah hubungan, tidak selamanya pria mendominasi. Terkadang wanita yang mendominasi dalam hubungan. Hubungan yang seimbang akan lebih baik daripada hubungan dimana salah satu pihak mendominasi. Tapi kadang ada juga yang pria bersifat pasif. Alias tidak suka terlalu aktif di dalam hubungan, kurang inisiatif, dan lebih cenderung mengikuti perintah, mengikuti arahan. Tapi jika di beberapa keadaan yang membutuhkan dia harus di depan, barulah dia akan maju. Tapi seringnya dia akan lebih banyak diam dan mengikuti si pasangan wanitanya.

Tidak Selamanya Pria Mendominasi Hubungan

Ini adalah sebuah artikel tentang bagaimana tidak selamanya pria mendominasi dalam hubungan. Pria dan wanita sama-sama memiliki peran penting dalam suatu hubungan, dan kedua belah pihak harus saling menghargai. Tidak ada yang lebih baik daripada hubungan yang seimbang, di mana kedua belah pihak bekerja sama untuk mencapai kesuksesan.

Dampak Jika Wanita Mendominasi Hubungan

Pada umumnya, selama bertahun-tahun hubungan seksualitas antara laki-laki dan perempuan dianggap sebagai hal yang tabu. Karena itu, seringkali ada anggapan bahwa pria mendominasi dalam hubungan seksual. Akan tetapi, hubungan tidak selamanya harus berada dalam kondisi tersebut.

Dampak positif jika wanita mendominasi hubungan adalah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengekspresikan dirinya dengan bebas. Wanita dapat memberikan sentuhan erotis lebih lanjut dan romantis agar si pria dapat merasakan gairahnya. Selain itu, wanita juga dapat membuat suasana menjadi lebih hangat dan inti dengan melakukan aktivitas sosial yang disenangi oleh pasangan.
Dari beberapa alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hal yang buruk jika wanita mendominasi hubungan.

Ada Juga Beberapa Orang Yang Sulit Menerima Sebuah Kenyataan

Orang hidup bersumber pada angka serta norma sosial. Kondisi sosial di sekitar orang berganti, alhasil terdapat waktunya angka serta norma sosial pula berganti. Tetapi, tidak seluruh orang dapat menyambut kondisi yang terdapat. Terdapat banyak orang yang menentang pergantian serta mau senantiasa hidup dengan angka serta norma sosial yang lama.

Terdapat Sebagian Orang Yang Keras Batin Tidak Dapat Menyambut Kenyataan

Terdapat sebagian orang yang keras batin serta tidak dapat menyambut realitas. Mereka senantiasa mencari alibi buat mempersalahkan orang lain ataupun suasana. Perihal ini bisa membuat hidup mereka sendiri serta banyak orang di dekat mereka jadi susah.

Jadi keras batin tidaklah perihal yang bagus. Kala Kamu senantiasa mempersalahkan orang lain, Kamu tidak hendak sempat dapat menanggulangi permasalahan yang terdapat. Tidak hanya itu, perihal ini pula bisa membuat ikatan dengan orang lain jadi kurang baik.

Menyambut Kondisi Bukan Perkara Sedia Ataupun Tidak

Tidak seluruh orang bisa menyambut kondisi apa terdapatnya. Kondisi senantiasa berganti, serta terkadang pergantian itu susah diperoleh. Terdapat orang yang dengan gampang menyambut pergantian, namun terdapat pula yang menolaknya.

Menyambut kondisi apa terdapatnya tidaklah perkara sedia ataupun tidak. Perkara penting merupakan gimana kita dapat menerimanya dengan sepenuh batin. Bila kita dapat menerimanya dengan sepenuh batin, hingga kita hendak sedia buat mengalami seluruh pergantian yang terjalin.

Kunci buat menyambut kondisi apa terdapatnya merupakan kenyamanan. Kenyamanan hendak menolong kita memandang suasana dengan lebih bening serta menciptakan metode buat menanganinya. Jadi, bila Kamu lagi hadapi permasalahan, janganlah belingsatan serta cobalah buat hening dahulu. Cari ketahui apa yang sesungguhnya terjalin serta temui jalan keluarnya.

Memerlukan Psikologis Yang Kokoh Buat Dapat Menyambut Realitas Serta Keadaan

Tiap orang mempunyai situasi psikologis yang berbeda- beda. Terdapat yang gampang menyambut seluruh kondisi yang terdapat, tetapi terdapat pula yang susah buat menerimanya. Situasi psikologis seorang ini amatlah berarti dalam memastikan apakah mereka dapat ataupun tidak dapat menyambut kondisi serta realitas yang terdapat.

Banyak orang yang mempunyai psikologis yang kokoh hendak lebih gampang buat menyambut seluruh perihal bagus ataupun kurang baik dalam hidupnya. Mereka ketahui kalau seluruh perihal di bumi ini tentu terdapat prosesnya, serta tidak seluruhnya hendak senantiasa berjalan dengan mudah semacam yang mereka harapkan.