Banyak yang mengatakan sifat asli seseorang akan terlihat saat orang itu sedang terdesak. Entah terdesak akan masalah, kematian, atau semacamnya. Menurutku itu bukanlah sifat asli seseorang. Sifat asli seseorang ya saat dia sendiri, dia melakukan segala hal, itu lah saat dia menjadi dirinya. Tapi jika saat terdesak, itu hanyalah sebuah tekanan. Dimana seseorang ditekan harus memilih atau melakukan sesuatu. Jadi seseorang dipaksa untuk memikirkan hal yang mereka pun tidak terpikirkan sebelumnya.
Manusia Memiliki Banyak Sekali Kelebihan
Karena semua orang pada dasarnya memiliki ego. Tapi itu balik lagi pada diri kita. Bagaimana kita memahami diri kita dan mengontrol semua yang ada pada diri kita. Sehingga kita memiliki kekuatan untuk menekan ego kita atau memperbesar ego kita. Semua kembali pada orangnya. Dan semua orang memiliki kekuatan yang sebenarnya sangat kuat, tapi kita tidak sadari itu. Manusia merupakan ciptaan Tuhan paling kuat dan pintar. Memiliki otot tenaga dan otak.
Sehingga kita dipercayakan oleh Tuhan untuk menggunakan semua itu untuk mengolah apa yang Tuhan berikan di dunia ini. Seberapa kreatif nya kita mengolah semua yang ada di dunia. Seberapa bijaksananya kita menggunakan semua kelebihan yang diberikan Tuhan itu. Semua kembali kepada manusia dan tiap orang. Banyak hal yang kita pikir kita tidak bisa melewatinya. Tapi ternyata bisa. Walaupun itu membutuhkan tenaga ekstra dan rasanya sudah di limit. Tapi bagiku tidak. Semua orang sebenarnya bisa.
Yang membuatnya tidak bisa adalah pikiran kita. Mindset yang sudah tercipta tidak bisa, sehingga yang kita pikirkan tidak bisa. Padahal mencobanya saja belum. Tapi setelah seseorang dihadapi dengan satu situasi, mau tidak mau harus menghadapinya, toh pasti anda hadapi juga. Walaupun berat, tapi bisa.
Nanti setelah itu barulah ada pikiran, oh ya saya bisa. Makanya kita sebagai manusia harus optimis bahwa kita bisa. Asalkan ada niat, keinginan, dan disiplin pada diri sendiri. Dan jangan lelah untuk terus mengasah kemampuan yang anda miliki. Karena tidak ada yang mustahil.